Spirit Qur’ani di Lingkungan Al Husnayain: Khataman Guru dan Karyawan Jadi Momentum Tazkiyatun Nafs

artikel, Berita87 Dilihat

BEKASI — Kegiatan Khataman Al-Qur’an yang digelar pada Senin (3/11/2025) di aula SDIT Al Husnayain berlangsung khidmat dan penuh keberkahan. Para guru dan karyawan tampak larut dalam lantunan ayat-ayat suci yang menggema syahdu, menciptakan suasana yang menenangkan dan menggetarkan jiwa.

Acara tersebut menghadirkan Ustaz  Abul A’la Al Maududi sebagai narasumber utama. Dalam tausiyahnya, beliau yang seorang dokter sekaligus penghafal Quran, mengingatkan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan naungan hidup, terutama bagi para pendidik yang setiap hari berinteraksi dengan generasi penerus bangsa.

“Hidup di bawah naungan Al-Qur’an itu nikmat yang tidak bisa dirasakan kecuali oleh orang yang pernah merasakannya. Begitulah yang diungkapkan Sayyid Qutb, penyusun tafsir Fi Zhilalil Qur’an,” tutur Ustaz Abul A’la Al Maududi dengan penuh makna.

khataman quran 2025Ia menegaskan bahwa khataman bukan sekadar penyelesaian bacaan mushaf, tetapi bentuk tazkiyatun nafs — penyucian jiwa bagi para guru dan karyawan agar senantiasa terarah oleh nilai-nilai Ilahi. “Guru yang hidup bersama Al-Qur’an akan membawa ketenangan dan keberkahan dalam setiap pengajaran,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Lajnah Qur’an SDIT Al Husnayain, Ustaz Mahmudin, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia,  menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen sekolah untuk menjaga ruh keislaman di tengah rutinitas pendidikan.

“Khataman ini bukan hanya acara seremonial, tapi refleksi diri bagi kita semua. Semoga Al-Qur’an terus menjadi cahaya dalam langkah-langkah kita mendidik generasi,”
ujar Ustaz Mahmudin kepada tim redaksi seusai acara.

Khataman Al-Qur’an dipimpin langsung oleh Ustaz Abul A’la Al Maududi dan menggema syahdu di seluruh ruangan, membuat seluruh rangkaian acara berjalan dengan penuh ketenangan dan haru. Wajah-wajah para peserta tampak teduh, seolah merasakan makna mendalam dari kalimat sang narasumber: hidup di bawah naungan Al-Qur’an adalah nikmat yang sesungguhnya. (HS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *